22.54 Edit This 0 Comments »
AKUNTANSI
UNTUK PERUSAHAAN PENGOLAHAN / MANUFAKTUR
- Perusahaan pengolahan / manufaktur: perusahaan yang mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi.
- Klasifikasi persediaan pada perusahaan pengolahan :
- Persediaan Bahan Baku
- Persediaan Barang Dalam Proses
- Persediaan Barang Jadi
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba.
Neraca
Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:
Perusahaan Dagang Neraca sebagian 31 Desember 2005 | Perusahaan Manufaktur Neraca sebagian 31 Desember 2005 | ||||
Aktiva Lancar: | Aktiva Lancar: | ||||
Kas | Rp 1.000 | Kas | Rp 1.200 | ||
Piutang (bersih) | 13.000 | Piutang (bersih) | 4.000 | ||
Persediaan Barang Dagangan | 9.000 | Persediaan: | |||
Sewa Dibayar di Muka | 2.900 | Barang Jadi | Rp 15.000 | ||
25.900 | Barang Dalam Proses | 18.000 | |||
Bahan Baku | 9.000 | ||||
42.000 | |||||
Sewa Dibayar di Muka | 1.600 | ||||
48.800 |
Laporan Rugi-Laba
Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:
Perusahaan Dagang Laporan Rugi-Laba sebagian Periode Tahun 2005 | |
Harga Pokok Penjualan: | |
Pe | Rp 10.000 |
(+) Pembelian Bersih …………………..…………… | 99.250 |
Barang Tersedia Untuk Dijual ……………………… | Rp 109.250 |
(-) Persediaan Barang Dagangan 31 Desember … | 9.000 |
Harga Pokok Penjualan ……………………………. | Rp 100.250 |
| |
Perusahaan Manufaktur Laporan Rugi-Laba sebagian Periode Tahun 2005 | |
Harga Pokok Penjualan: | |
Persediaan Barang Jadi 1 Januari …………………. | Rp 12.000 |
(+) Harga Pokok Produksi (lihat skedul) …………… | 688.000 |
Barang Tersedia Untuk Dijual ………………………. | Rp 700.000 |
(-) Persediaan Barang Jadi 31 Desember …………. | 15.000 |
Harga Pokok Penjualan | Rp 685.000 |
Komponen yang berbeda digambarkan secara skematis sbb:
Perusahaan Dagang:
Persediaan Barang + Pembelian - Persediaan Barang = Harga Pokok
Dagangan (Awal) Bersih Dagangan (Akhir) Penjualan
Perusahaan Manufaktur:
Persediaan Barang + Harga Pokok - Persediaan Barang = Harga Pokok
Jadi (Awal) Produksi Jadi (Akhir) Penjualan
Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk menentukan harga pokok produksi, tetapi dalam Laporan Rugi-Laba hanya disajikan totalnya saja, sedangkan rinciannya disajikan dalam Skedul Harga Pokok Produksi.
Contoh Skedul Harga Pokok Produksi (merupakan lampiran Laporan Rugi-Laba di atas):
Skedul Harga Pokok Produksi Tahun 2005 | |||
Persediaan Barang Dalam Proses 1 Januari ………………….. |
Rp 10.000 | ||
Ditambah: | |||
Bahan Baku: | |||
Persediaan 1 Januari ……………….. | Rp 5.000 | ||
Ditambah: Pembelian ………………. | 100.000 | ||
Tersedia Dipakai …………..………... | 105.000 105 | ||
Dikurangi : Persediaan 31 Desember | 9.000 | ||
Bahan Baku Dipakai ……………………………….. | Rp 96.000 | ||
Biaya Tenaga Kerja Langsung …………………….…. | 200.000 | ||
Biaya Overhead Pabrik: | |||
Tenaga Kerja Tidak Langsung ..…… | Rp 50.000 | ||
Listrik dan Air ………………………… | 140.000 | ||
Bahan Habis Pakai Pabrik …………. | 30.000 | ||
Penyusutan Gedung Pabrik ………... | 120.000 | ||
Penyusutan Mesin …………………... | 60.000 | ||
Total Biaya Overhead Pabrik ……………………… | 400.000 | ||
Total Biaya Produksi tahun ini …………………………………… | 696.000 | ||
Total Biaya Barang Dalam Proses ………………………………… | 706.000 | ||
Dikurangi: | |||
Persediaan Barang Dalam Proses 31 Desember …………….. | 18.000 | ||
Harga Pokok Produksi ……………………………………………… | 688.000 | ||
HARGA POKOK PRODUKSI
Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi.
Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
- Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)
- Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
- Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)
Biaya Bahan Baku
- Biaya Bahan Baku adalah harga perolehan (harga pokok) seluruh substansi / materi pokok yang terdapat pada barang jadi.
- Bahan baku merupakan bagian Barang jadi yang dapat ditelusur keberadaannya.
- Bahan baku pada sebuah pabrik dapat berasal dari Barang jadi pabrik yang lain.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
- Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung terhadap proses pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan fisiknya maupun dengan bantuan mesin.
- Tenaga kerja langsung memperoleh kontraprestasi yang dikategorikan sebagai Biaya tenaga kerja langsung. Jadi, Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah semua kontraprestasi yang diberikan kepada tenaga kerja langsung.
Biaya Overhead Pabrik
- Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
- Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik, a.l.:
- Biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti Upah pengawas, mandor, mekanik, bagian reparasi, dll
- Biaya bahan penolong, yaitu macam-macam bahan yang digunakan dalam proses pengolahan, tetapi kuantitasnya sangat kecil dan tidak dapat ditelusur keberadaannya pada barang jadi.
- Biaya penyusutan gedung pabrik, Biaya penyusutan mesin, dll
SIKLUS AKUNTANSI
- Siklus akuntansi perusahaan manufaktur sama dengan siklus akuntansi perusahaan dagang.
- Akuntansi perusahaan manufaktur dengan sistem fisik:
- Rekening Persediaan Bahan Baku hanya digunakan untuk mencatat nilai bahan baku yang masih tersisa, baik di awal maupun akhir periode.
Transaksi pembelian Bahan baku tidak dicatat ke rekening Persediaan Bahan Baku, tetapi dicatat ke rekening Pembelian Bahan Baku, seperti terlihat pada jurnal berikut:
Mei | 17 | Pembelian Bahan Baku Kas / Utang Dagang | Rp 100.000 |
Rp 100.000 |
- Rekening Persediaan Barang Dalam Proses hanya digunakan untuk mencatat nilai barang yang masih dalam proses, baik di awal maupun akhir periode.
- Rekening Persediaan Barang Jadi hanya digunakan untuk mencatat nilai barang jadi pada awal dan akhir periode.
- Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur sama dengan jurnal penyesuaian untuk perusahaan dagang.
- Neraca Lajur untuk perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama dengan neraca lajur untuk perusahaan dagang, tetapi ditambahkan kolom untuk skedul harga pokok produksi.
- Contoh Neraca Lajur Sebagian:
Perusahaan Manufaktur Neraca Lajur sebagianPeriode tahun 2005 | ||||||||
Nama Rekening | NSSD | Harga Pokok Poduksi | Laporan Rugi-Laba | Neraca | ||||
Debit | Kredit | Debit | Kredit | Debit | Kredit | Debit | Kredit | |
Persediaan Barang Jadi | 12.000 | 12.000 | 15.000 | 15.000 | ||||
Persed. Barang Dlm. Proses | 10.000 | 10.000 | 18.000 | 18.000 | ||||
Persediaan Bahan Baku | 5.000 | 5.000 | 9.000 | 9.000 | ||||
Pembelian Bahan Baku | 100.000 | 100.000 | ||||||
Biaya Tenaga Kerja Lgsg. | 200.000 | 200.000 | ||||||
Biaya Tenaga Kerja Tak Lgsg. | 50.000 | 50.000 | ||||||
Biaya Listrik dan Air | 140.000 | 140.000 | ||||||
Biaya Bahan Habis Pakai | 30.000 | 30.000 | ||||||
Biaya Penyst. Gedung Pabrik | 120.000 | 120.000 | ||||||
Biaya Penyst. Mesin | 60.000 | 60.000 | ||||||
Biaya Pemasaran | 40.000 | 40.000 | ||||||
Penjualan | 1.500.000 | 1.500.000 | ||||||
………. | ……….. | 715.000 | 27.000 | |||||
Harga Pokok Produksi | 688.000 | |||||||
715.000 | 715.000 |
JURNAL PENUTUP
Jurnal penutup untuk perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang. Dalam perusahaan manufaktur, rekening Harga Pokok Produksi digunakan untuk menutup semua rekening yang akan dilaporkan di Skedul Harga Pokok Produksi. Saldo rekening ini kemudian ditransfer ke rekening Ikhtisar Rugi-Laba.
Contoh:
Des. | 31
| Harga Pokok Produksi Persediaan Barang Dalam Proses Persediaan Bahan Baku Pembelian Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung Biaya Listrik dan Air Biaya Bahan Habis Pakai Biaya Penyusutan Gedung Pabrik Biaya Penyusutan Mesin (untuk menutup rekening-rekening Persediaan Bahan Baku awal, Barang Dalam Proses awal, dan rekening-rekening Biaya produksi) | Rp 715.000 |
Rp 10.000 5.000 100.000 200.000 50.000 140.000 30.000 120.000 60.000 |
31 | Persediaan Barang Dalam Proses Persediaan Bahan Baku Harga Pokok Produksi (untuk mencatat persediaan akhir barang dalam proses dan bahan baku) | Rp 18.000 9.000 |
Rp 27.000 | |
31 | Persediaan Barang Jadi Penjualan Ikhtisar Rugi-Laba (untuk mencatat persediaan akhir barang jadi dan menutup rekening penjualan) | Rp 15.000 1.500.000 |
Rp 1.515.000 | |
31 | Ikhtisar Rugi-Laba Persediaan Barang Jadi Harga Pokok Produksi (untuk menutup rekening persediaan awal barang jadi dan harga pokok produksi) | Rp 700.000 |
Rp 12.000 688.000 | |
31 | Ikhtisar Rugi-Laba Biaya Pemasaran (untuk menutup biaya pemasaran) | Rp 40.000 |
Rp 40.000 |
0 komentar:
Posting Komentar