23.55 Edit This 0 Comments »

Materi


 

TOPIK

PERTEMUAN

MATA KULIAH PENDUKUNG

BAB I PREVIEW

1

APL II – Microsoft Excel

BAB II PENGGAJIAN

1

APL II – Microsoft Excel

BAB III SIKLUS AKUNTANSI

  • Chart of Account
  • General Journal
  • General Ledger
  • Trial Balance
  • Adjustment Journal Entry
  • Worksheet
  • Financial Statement

5

APL II – Microsoft Excel

Accounting Principles

BAB IV PERHITUANGAN BUNGA

  • Sistem Flat
  • Sistem Sliding
  • Sistem Effective

1

 

BAB V ANALIS UMUR PIUTANG

1

APL II – Microsoft Excel

Intermediate Accounting

BAB VI DEPRESIASI

  • Metode Garis Lurus (SLN)
  • Saldo Menurun (DB)
  • Saldo Menurun Berganda (DDB)
  • Jumlah Angka Tahun (SYD)
  • Unit Produksi
  • Jam Kerja
  • Perhitungan AT Gabungan

1

APL II – Microsoft Excel

Intermediate Accounting


 


 

Materi


 

TOPIK

PERTEMUAN

MATA KULIAH PENDUKUNG

PPh BADAN

1

APL II – Microsoft Excel

Dasar-Dasar Perpajakan

PPh Badan

BAB II STUDI KELAYAKAN BISNIS

1

APL II – Microsoft Excel

Proposal Kredit

ANGGARAN KAS (CASH FLOW)

1

APL II – Microsoft Excel

Intermediate Accounting

MASTER BUDGET

3

APL II – Microsoft Excel

Intermediate Accounting

Management Accounting

 

1

APL II – Microsoft Excel

Intermediate Accounting

 

1

APL II – Microsoft Excel

Intermediate Accounting


 

22.54 Edit This 0 Comments »

AKUNTANSI

UNTUK PERUSAHAAN PENGOLAHAN / MANUFAKTUR


 


 

  • Perusahaan pengolahan / manufaktur: perusahaan yang mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi.


 

  • Klasifikasi persediaan pada perusahaan pengolahan :
    • Persediaan Bahan Baku
    • Persediaan Barang Dalam Proses
    • Persediaan Barang Jadi


 


 


 

LAPORAN KEUANGAN


 

Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba.


 


 

Neraca


 

Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:


 

Perusahaan Dagang

Neraca sebagian

31 Desember 2005 

 

Perusahaan Manufaktur

Neraca sebagian

31 Desember 2005 

Aktiva Lancar: 

  

Aktiva Lancar: 

  

Kas 

Rp 1.000 

 

Kas 

 

Rp 1.200 

Piutang (bersih)

13.000 

 

Piutang (bersih) 

 

4.000 

Persediaan Barang Dagangan 

9.000 

 

Persediaan:  

  

Sewa Dibayar di Muka 

2.900 

 

Barang Jadi 

Rp 15.000 

 
 

25.900 

 

Barang Dalam Proses 

18.000 

 
   

Bahan Baku 

9.000 

 
     

42.000 

   

Sewa Dibayar di Muka 

 

1.600

     

48.800 


 


 


 

Laporan Rugi-Laba


 

Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:


 


 


 


 


 


 


 


 

Perusahaan Dagang

Laporan Rugi-Laba sebagian

Periode Tahun 2005

 

Harga Pokok Penjualan: 

 

Pe

rsediaan Barang Dagangan 1 Januari …………

Rp 10.000 

(+) Pembelian Bersih …………………..…………… 

99.250 

Barang Tersedia Untuk Dijual ……………………… 

Rp 109.250 

(-) Persediaan Barang Dagangan 31 Desember … 

9.000 

Harga Pokok Penjualan ……………………………. 

Rp 100.250 

  


 

 

Perusahaan Manufaktur

Laporan Rugi-Laba sebagian

Periode Tahun 2005

 

Harga Pokok Penjualan: 

 

Persediaan Barang Jadi 1 Januari …………………. 

Rp 12.000 

(+) Harga Pokok Produksi (lihat skedul) …………… 

688.000 

Barang Tersedia Untuk Dijual ………………………. 

Rp 700.000

(-) Persediaan Barang Jadi 31 Desember …………. 

15.000 

Harga Pokok Penjualan 

Rp 685.000 

  


 


 


 

Komponen yang berbeda digambarkan secara skematis sbb:


 


 

Perusahaan Dagang:


 


 

Persediaan Barang +     Pembelian - Persediaan Barang     = Harga Pokok

Dagangan (Awal)     Bersih     Dagangan (Akhir)     Penjualan


 


 

Perusahaan Manufaktur:


 


 

Persediaan Barang +     Harga Pokok - Persediaan Barang     = Harga Pokok

Jadi (Awal)     Produksi         Jadi (Akhir)      Penjualan


 


 


 

Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk menentukan harga pokok produksi, tetapi dalam Laporan Rugi-Laba hanya disajikan totalnya saja, sedangkan rinciannya disajikan dalam Skedul Harga Pokok Produksi.


 


 

Contoh Skedul Harga Pokok Produksi (merupakan lampiran Laporan Rugi-Laba di atas):


 

Skedul Harga Pokok Produksi

Tahun 2005 


 

Persediaan Barang Dalam Proses 1 Januari …………………..


 

Rp 10.000

Ditambah: 

   

Bahan Baku:

   

Persediaan 1 Januari ………………..

Rp 5.000 

  

Ditambah: Pembelian ………………. 

100.000 

  

Tersedia Dipakai …………..………... 

105.000    105 

  

Dikurangi : Persediaan 31 Desember 

9.000 

  

Bahan Baku Dipakai ……………………………….. 

Rp 96.000

 

Biaya Tenaga Kerja Langsung …………………….….

200.000 

 

Biaya Overhead Pabrik:

   

Tenaga Kerja Tidak Langsung ..…… 

Rp 50.000 

  

Listrik dan Air ………………………… 

140.000 

  

Bahan Habis Pakai Pabrik …………. 

30.000 

  

Penyusutan Gedung Pabrik ………... 

120.000 

  

Penyusutan Mesin …………………... 

60.000 

  

Total Biaya Overhead Pabrik ……………………… 

400.000 

 

Total Biaya Produksi tahun ini ……………………………………

696.000 

Total Biaya Barang Dalam Proses ………………………………… 

706.000 

Dikurangi: 

   

Persediaan Barang Dalam Proses 31 Desember ……………..

18.000 

Harga Pokok Produksi ……………………………………………… 

688.000 

    


 


 


 

HARGA POKOK PRODUKSI


 

Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi.


 

Biaya-biaya tersebut terdiri dari:

  • Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
  • Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)


 


 

Biaya Bahan Baku


 

  • Biaya Bahan Baku adalah harga perolehan (harga pokok) seluruh substansi / materi pokok yang terdapat pada barang jadi.


 

  • Bahan baku merupakan bagian Barang jadi yang dapat ditelusur keberadaannya.


 

  • Bahan baku pada sebuah pabrik dapat berasal dari Barang jadi pabrik yang lain.


 


 


 


 


 


 

Biaya Tenaga Kerja Langsung


 

  • Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung terhadap proses pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan fisiknya maupun dengan bantuan mesin.


 

  • Tenaga kerja langsung memperoleh kontraprestasi yang dikategorikan sebagai Biaya tenaga kerja langsung. Jadi, Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah semua kontraprestasi yang diberikan kepada tenaga kerja langsung.


 


 

Biaya Overhead Pabrik


 

  • Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.


 

  • Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik, a.l.:
    • Biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti Upah pengawas, mandor, mekanik, bagian reparasi, dll
    • Biaya bahan penolong, yaitu macam-macam bahan yang digunakan dalam proses pengolahan, tetapi kuantitasnya sangat kecil dan tidak dapat ditelusur keberadaannya pada barang jadi.
    • Biaya penyusutan gedung pabrik, Biaya penyusutan mesin, dll


 


 


 

SIKLUS AKUNTANSI


 

  • Siklus akuntansi perusahaan manufaktur sama dengan siklus akuntansi perusahaan dagang.


 

  • Akuntansi perusahaan manufaktur dengan sistem fisik:


 

  • Rekening Persediaan Bahan Baku hanya digunakan untuk mencatat nilai bahan baku yang masih tersisa, baik di awal maupun akhir periode.


 

Transaksi pembelian Bahan baku tidak dicatat ke rekening Persediaan Bahan Baku, tetapi dicatat ke rekening Pembelian Bahan Baku, seperti terlihat pada jurnal berikut:


 

Mei 

17 

Pembelian Bahan Baku

Kas / Utang Dagang 

Rp 100.000 


 

Rp 100.000 


 

  • Rekening Persediaan Barang Dalam Proses hanya digunakan untuk mencatat nilai barang yang masih dalam proses, baik di awal maupun akhir periode.


 

  • Rekening Persediaan Barang Jadi hanya digunakan untuk mencatat nilai barang jadi pada awal dan akhir periode.


 

  • Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur sama dengan jurnal penyesuaian untuk perusahaan dagang.


 

  • Neraca Lajur untuk perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama dengan neraca lajur untuk perusahaan dagang, tetapi ditambahkan kolom untuk skedul harga pokok produksi.


 

  • Contoh Neraca Lajur Sebagian:


 


 

Perusahaan Manufaktur

Neraca Lajur sebagian

Periode tahun 2005

Nama Rekening 

NSSD 

Harga Pokok Poduksi 

Laporan Rugi-Laba 

Neraca 

Debit 

Kredit 

Debit 

Kredit 

Debit 

Kredit 

Debit 

Kredit 

Persediaan Barang Jadi 

12.000 

   

12.000

15.000 

15.000 

 

Persed. Barang Dlm. Proses 

10.000 

 

10.000 

18.000 

  

18.000 

 

Persediaan Bahan Baku 

5.000 

 

5.000 

9.000 

  

9.000 

 

Pembelian Bahan Baku 

100.000 

 

100.000 

     

Biaya Tenaga Kerja Lgsg. 

200.000 

 

200.000 

     

Biaya Tenaga Kerja Tak Lgsg.

50.000 

 

50.000 

     

Biaya Listrik dan Air 

140.000 

 

140.000 

     

Biaya Bahan Habis Pakai 

30.000 

 

30.000 

     

Biaya Penyst. Gedung Pabrik 

120.000 

 

120.000 

     

Biaya Penyst. Mesin 

60.000 

 

60.000 

     

Biaya Pemasaran 

40.000

   

40.000 

   

Penjualan 

 

1.500.000 

   

1.500.000 

  
 

………. 

……….. 

715.000 

27.000 

    

Harga Pokok Produksi 

   

688.000 

    
   

715.000 

715.000 

    


 


 

JURNAL PENUTUP


 

Jurnal penutup untuk perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang. Dalam perusahaan manufaktur, rekening Harga Pokok Produksi digunakan untuk menutup semua rekening yang akan dilaporkan di Skedul Harga Pokok Produksi. Saldo rekening ini kemudian ditransfer ke rekening Ikhtisar Rugi-Laba.


 

Contoh:


 

Des. 

31


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Harga Pokok Produksi

Persediaan Barang Dalam Proses

Persediaan Bahan Baku

Pembelian Bahan Baku

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung

Biaya Listrik dan Air

Biaya Bahan Habis Pakai

Biaya Penyusutan Gedung Pabrik

Biaya Penyusutan Mesin

(untuk menutup rekening-rekening Persediaan Bahan Baku awal, Barang Dalam Proses awal, dan rekening-rekening Biaya produksi)

Rp 715.000 


 

Rp 10.000

5.000

100.000

200.000

50.000

140.000

30.000

120.000

60.000 


 


 


 

31 

Persediaan Barang Dalam Proses

Persediaan Bahan Baku

Harga Pokok Produksi

(untuk mencatat persediaan akhir barang dalam proses dan bahan baku)

Rp 18.000

9.000 


 


 

Rp 27.000

 

31 

Persediaan Barang Jadi

Penjualan

Ikhtisar Rugi-Laba

(untuk mencatat persediaan akhir barang jadi dan menutup rekening penjualan)

Rp 15.000

1.500.000 


 


 

Rp 1.515.000 

 

31 

Ikhtisar Rugi-Laba

Persediaan Barang Jadi

Harga Pokok Produksi

(untuk menutup rekening persediaan awal barang jadi dan harga pokok produksi)

Rp 700.000 


 

Rp 12.000

688.000 

 

31 

Ikhtisar Rugi-Laba

Biaya Pemasaran

(untuk menutup biaya pemasaran)

Rp 40.000 


 

Rp 40.000 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

 

23.50 Edit This 1 Comment »
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tidak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).
Akuntansi Modern
Jantung akuntansi keuangan modern ada pada sistem pembukuan berpasangan. Sistem ini melibatkan pembuatan paling tidak dua masukan untuk setiap transaksi: satu debit pada suatu rekening, dan satu kredit terkait pada rekening lain. Jumlah keseluruhan debit harus selalu sama dengan jumlah keseluruhan kredit. Cara ini akan memudahkan pemeriksaan jika terjadi kesalahan. Cara ini diketahui pertama kali digunakan pada abad pertengahan di Eropa, walaupun ada pula yang berpendapat bahwa cara ini sudah digunakan sejak zaman Yunani kuno.
Kritik mengatakan bahwa standar praktik akuntansi tidak banyak berubah dari dulu. Reformasi akuntansi dalam berbagai bentuk selalu terjadi pada tiap generasi untuk mempertahankan relevansi pembukuan dengan aset kapital atau kapasitas produksi. Walaupun demikian, hal ini tidak mengubah prinsip-prinsip dasar akuntansi, yang memang diharapkan tidak bergantung pada pengaruh ekonomi seperti itu. Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543. Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah "after the forme of Venice".
Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu penyelidikan seorang direkturSouth Sea Company , yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris yang telah memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.

Laporan Akuntansi
Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
Neraca, adalah daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan modal pada tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir tahun. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada didalam perusahaan tersebut.
Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahu laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu. Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan didalam menghasilkan kas dimasa mendatang.